Kegiatan kunjungan yang berlangsung di Aula Fisip UI Prodi Ilmu Komunikasi tersebut dilakukan untuk melakukan pertemuan dengan puluhan mahasiswa Katolik.
Dihadapan puluhan mahasiswa tersebut, Goldensius mengatakan pentingnya mahasiswa Katolik untuk belajar di organisasi pembinaan dan kaderisasi seperti PMKRI yang berlandaskan pada nilai-nilai Kekatolikan dan persaudaraan sejati.
"Sebuah pengalaman yang mengembirakan saya bisa berdialog dengan teman-teman semua. Saya mengajak teman-teman untuk belajar tidak hanya di kampus tetapi juga di organisasi mahasiswa seperti PMKRI. PMKRI adalah rumah untuk semua dan menjadi ruang kaderisasi yang baik bagi teman-teman semua. Dengan dijiwai nilai-nilai Kekatolikan, teman-teman semua, melalui PMKRI diajak untuk terlibat dalam berbagai urusan sosial, keberagaman, lingkungan, ekonomi kreatif dan kemanusiaan," ujar Goldensius.
Farel Pio, Sekertaris Jendral PMKRI Cabang Jakarta Pusat mengutarakan bahwa sebagai mahasiswa Katolik sudah seharusnya kita menjadi garam ditengah-tengah kehidupan sosial.
"Bukan hanya itu, kita juga dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi persoalan-persolan yang melanda masyarakat miskin papa," tutur Farel.
Ia pun mengajak untuk melangkah bersama guna mewujudkan harapan Gereja Katolik.
"Mari melangkah bersama dengan spirit Kekatolikan demi mewujudkan misi bersama sesuai dengan cita-cita Gereja," tandas Farel.
"Saya mengajak teman-teman KMK Fisip Universitas Indonesia, untuk berproses bersama di Organisasi ekstra Kampus terkhususnya PMKRI Cabang Jakarta Pusat," tutup Farel.
Sementara itu, Wahyu Handoko mewakili senior PMKRI dalam sesi sharing juga mengajak kawan-kawan puluhan mahasiswa Katolik UI tersebut untuk terus berperan aktif dalah dunia sosial kemasyarakatan.
"Mari terlibat aktif dalam aksi-aski sosial di lapangan, mengawal demokrasi di Indonesia serta harus mampu merasakan penderitaan rakyat miskin papa," pungkas Wahyu.
Ia juga berharap agar mahasiswa Katolik UI banyak yang terlibat dalam organisasi ekstra kampus.
"Kawan-kawan jangan takut terlibat dalam organisasi-organisasi ekstra kampus demi kematangan integritas sebagai mahasiswa dalam menganalisis dan merespon isu-isu yang menjadi problem di tengah masyarakat," jelas Wahyu.
Ia juga menyampaikan konsep Gaudium et Spes atau Konstitusi Pastoral tentang Gereja di dunia dewasa ini yang artinya kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid kristus.
Sesi sharing tersebut diikuti penuh antusias oleh puluhan mahasiswa Katolik UI.
Kegiatan berjalan dengan lancar sampai akhir dilanjutkan dengan perkenalan satu sama lain sebagai bentuk merawat fraternitas.( Joko Kadu)
Posting Komentar