Bertani bukan sekadar mata pencaharian bagi masyarakat Sumba Barat Daya (SBD) di Nusa Tenggara Timur, melainkan seni dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Di balik aktivitas mengolah tanah dan menanam benih, tersimpan pengetahuan mendalam tentang alam, harmoni dengan lingkungan, dan tradisi adat yang unik.
Lebih dari Sekadar Bertani
Bagi petani SBD, bertani bukanlah sekadar rutinitas, melainkan perpaduan ilmu dan seni. Mereka memiliki pemahaman yang kuat tentang musim, jenis tanah, karakteristik tanaman, dan tanda-tanda alam. Mereka membaca kapan saatnya menanam, kapan panen, dan bagaimana merawat tanaman agar tumbuh subur. Pengetahuan ini tidak tertulis dalam buku, melainkan diwariskan dari generasi ke generasi melalui cerita, mitos, dan praktik langsung di ladang.
Harmoni dengan Alam
Kearifan lokal menjadi pilar utama dalam bertani di SBD. Sistem "marapu" mengatur kepemilikan tanah secara adat, memastikan kelestarian alam dan mencegah eksploitasi berlebihan. Larangan adat terkait pembukaan lahan dan penebangan pohon pun dipatuhi dengan ketat. Ritual adat seperti Pasola, bukan hanya tarian perang yang spektakuler, melainkan doa untuk memohon kesuburan tanah dan panen yang melimpah.
Kearifan Lokal Bertemu Teknologi
Meskipun kaya tradisi, pertanian SBD tidak menutup mata terhadap kemajuan teknologi. Pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi turut berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani. Penggunaan pupuk organik, sistem irigasi modern, dan varietas tanaman unggul mulai diadopsi oleh petani.
Tantangan dan Harapan
Meski memiliki potensi besar, sektor pertanian SBD masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Keterbatasan akses air, hama penyakit tanaman, dan fluktuasi harga hasil panen menjadi kendala yang sering dihadapi petani. Namun, dengan memadukan kearifan lokal dan ilmu pengetahuan modern, serta dukungan pemerintah dan swasta, potensi pertanian SBD dapat dioptimalkan.
Melestarikan seni bertani SBD bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat dan kerja keras, SBD berpeluang menjadi lumbung pangan Indonesia dan kisah sukses pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal.
Mari dukung petani SBD dan lestarikan seni bertani yang kaya akan budaya dan tradisi.(DOMINGGUS)
Posting Komentar