E8lLixHRDGb1xRnfaGQAOqap3MrzuUX2KzUNPsqv
Bookmark

Ritual Woleka Oleh Masyarakat Suku UMBU DEDO Bentuk Penghargaan Terhadap Leluhur

SUMBA BARAT DAYA//Koreksinews.com
-Ritual woleka adalah ritual sakral yang di lakukan masyarakat adat suku Umbu Dedo di Des Kalaki Kambe, Kecamatan Wewewa Barat, Kab Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Masyarakat suku Umbu Dedo menggelar ritual woleka pada junat 29 Desember 2023 kemarin, ritual woleka ini merupakan bentuk penghargaan terhadap suku Weelewo. 

Salah satu tokoh adat yang kerap di sapa Yohanes Dappa Ole mengatakan, "Ritual woleka ini di lakukan oleh suku Umbu Dedo karena sudah menjadi pesan dari Almarhum kakek Nngongo Katto yang meninggal beberapa tahun lalu."

Lanjutnya, Ritual woleka di rayakan sebagai bentuk syukur dan penghargaan kepada leluhur marapu dari suku Weelewo, karena berkat marapu dari suku Weelewo sehingga Almarhum Ngongo Katto banyak mendapatkan rezeki, hasil panen yang melimpah, ternak peliharaan semakin banyak, dan sering menemukan benda-benda berharga yang amat keramat, karena benda-benda tersebut sudah dikaruniakan kepadanya. 

Marapu Weelewo adalah marapu dari suku Ibunya oleh Almarhum Ngongo katto. Acara, ritual woleka di rayakan karena bentuk penghargaan atau tanda terimakasih Almarhum Ngongo katto kepada suku Ibunya, ungkapnya.
Bentuk penghargaan besar suku Umbu Dedo terhadap Suku Weelewo sehingga Ngongo Katto dari suku Umbu Dedo berniat membuatkan khusus rumah untuk tempat penyimpanan benda-benda keramat pemberian dari suku Weelewo, atau yang biasa di sebut oleh masyarakat ada, "Wolo podi wai, Rawi rato wai." Tuturnya. 

Masyarakat suku adat mempercayai ketika tidak pernah selisih paham atau pendapat dengan suku Ibu maka segalah rezeki akan lancar. Dengan acara ritual woleka di rayakan bertujuan mengenang jasa dari suku Ibu, jelasnya 

Lanjut Yohanes mengatakan, "Acara ritual woleka di rayakan mengajarkan kita bahwa suku dari Ibu atau Om tidak boleh di lupakan.".

Lanjutnya menggunakan bahasa daerah/adat, "Du bullakawi nauta ledu burrumi enga apimi binna geso panemmi.". Yang artinya jangan lupa untuk tangga naik ke rumah dan tetap ingat pintu masuk rumah. 

Hasil dari acara woleka ini, sehingga masyarakat suku Umbu Dedo melakukan kegiatan sehari-hari tidak mengalami musiba atau tantangan adat, dan dalam melakukan aktivitas seperti timba air dan tiup api. Yang dalam bahasa adat, "A dita wee, A powi api.". Sehingga dapat hidup tenang karena "wolo podi rawi rato" Sudah memiliki rumah sendiri/tempat, pungkasnya.(DOMINGGUS)
Posting Komentar

Posting Komentar

Berikan Komentar Anda Mengenai Berita Ini!!